Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Puisi. Tampilkan semua postingan
Minggu, Juli 15, 2012
Matahari Sore
Desir angin menembus di antara dedaunan
hangatnya matahari sore menghangatkan suasana
kepulan asap yang mengepul dari secangkir teh yang ditemani sepotong kue coklat
membayangkan indahnya hari esok
sebentar lagi matahari terbenam, hilang ditelan bumi yang sedang berputar
kegelapan akan segera menghampiri
jangan bersedih
cahaya pasti akan datang pada esok hari...
Label:
kehangatan,
matahari,
Puisi,
secangkir,
sore
Minggu, September 04, 2011
Surat Kabar Rindu
Seiring waktu berjalan...
Seiring mimpi yang terlintas dalam indahnya bayangmu...
Keindahan langit bergemerlap bintang terang...
Dalam doaku berharap, akan adanya keajaiban...
Keajaiban akan hadirnya dirimu dalam kehidupan...
Kehidupan yang dihiasi dengan bahasa kalbu...
Bahasa yang mewakili perasaan hati...
Bahasa hati yang terlanjur tersimpan begitu lama.
Seiring mimpi yang terlintas dalam indahnya bayangmu...
Keindahan langit bergemerlap bintang terang...
Dalam doaku berharap, akan adanya keajaiban...
Keajaiban akan hadirnya dirimu dalam kehidupan...
Kehidupan yang dihiasi dengan bahasa kalbu...
Bahasa yang mewakili perasaan hati...
Bahasa hati yang terlanjur tersimpan begitu lama.
Jumat, September 02, 2011
Kupu-kupu Cahaya
Kerlap kerlip titik-titik cahaya...
Pendaran cahaya bak salju musim dingin yang turun perlahan...
kupu-kupu itu mulai datang menghampiri hati yang selama ini redup..
Redup akan cahaya kasih sayang...
Redup akan kedamaian hati yang suci.
Warna warni indah segarkan pesona...
Pesona keindahan sebuah rupawan...
Irama nada sayap yang melambai-lambai...
Melewati malam yang semakin larut...
kupu-kupu itu mulai datang menghampiri hati yang selama ini redup..
Redup akan cahaya kasih sayang...
Redup akan kedamaian hati yang suci.
Minggu, Agustus 28, 2011
Rasa Waktu
Detik detik telah terlewati...
Semilir angin menghembus, menyibakkan rasa yang ada...
Olah rasa...Olah jiwa... menyatu dengan kalimat tak tergantikan...
Warna bunga yang dahulu memudar kini berganti....
Cerah matahari menghangatkan tubuh yang dingin...
Kini waktu kian berganti, dapatkah semua kan kembali atau terlewati???
Semilir angin menghembus, menyibakkan rasa yang ada...
Olah rasa...Olah jiwa... menyatu dengan kalimat tak tergantikan...
Warna bunga yang dahulu memudar kini berganti....
Cerah matahari menghangatkan tubuh yang dingin...
Kini waktu kian berganti, dapatkah semua kan kembali atau terlewati???
Minggu, Februari 27, 2011
Mawar Tersenyum
Tetesan embun yang jatuh di atas dedaunan mengguncang kesunyian pagi.
Dan biarkan mawar ini tersenyum melihat kebahagiaan yang diciptakan diantara yang mendambakan kasih sayang.
Ketika kesunyian telah pecah akan timbul hasrat dalam diri menari bersama indah nya cinta.
Cinta yang tak pernah hilang oleh waktu.
Dan biarkan mawar ini tersenyum melihat kebahagiaan yang diciptakan diantara yang mendambakan kasih sayang.
Ketika kesunyian telah pecah akan timbul hasrat dalam diri menari bersama indah nya cinta.
Cinta yang tak pernah hilang oleh waktu.
Pelangi Pagi

Keindahan pelangi memang indah ketika membentang indah diatas sanubari
Keragaman warna mengisyaratkan sesuatu yang harmonis dalam kehidupan
Semilir angin menyibakkan akan masa depan yang lebih cerah
Secerah matahari pagi yang menghangatkan jiwa-jiwa yang dingin
Setitik embun yang menetes di atas dedaunan mencairkan suasana hati yang beku
Beku akan kasih sayang yang sempat hilang dimakan oleh waktu
Akankan hadir kembali kasih sayang yang hilang seiring bergulirnya waktu
Yang tidak sempat orang-orang menikmatinya hanya untuk sesaat.
Simfoni Jiwa
Kelembutan hati mengalir di dalam jiwa yang tenang.
Setenang air yang mengalir, melewati celah-celah kecil batu karang.
Kicauan suara burung yang mengalun indah.
Damai indah mengalir bak semilir angin yang berhembus di antara hijaunya rerumputan padang ilalang.
Simphoni jiwa yang hadir dalam lubuk hati manusia tak dapat dielakkan.
Ketika kedamaian hadir di tengah kesemrawutan hilir mudik rutinitas yang menjebak.
Di saat itulah ketenangan akan datang dengan anggunnya.
Setenang air yang mengalir, melewati celah-celah kecil batu karang.
Kicauan suara burung yang mengalun indah.
Damai indah mengalir bak semilir angin yang berhembus di antara hijaunya rerumputan padang ilalang.
Simphoni jiwa yang hadir dalam lubuk hati manusia tak dapat dielakkan.
Ketika kedamaian hadir di tengah kesemrawutan hilir mudik rutinitas yang menjebak.
Di saat itulah ketenangan akan datang dengan anggunnya.
Langganan:
Postingan (Atom)